Optimisasi Ekonomi

Senin, 18 Februari 2013

OPTIMISASI EKONOMI

A.     Maksimisasi Nilai Perusahaan
Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini ditunjukan dalam persamaan :
      atau 
Memaksimumkan persamaan merupakan pekerjaan yang kompleks, karena mencakup faktor penentu penerimaan, biaya, dan tingkat diskonto untuk setiap tahun pada masa yang akan datang. Penerimaan total (TR) suatu perusahaan secara langsung ditentukan oleh produk yang terjual dengan harga jualnya. Ini berarti TR adalah harga pokok (P) dikalikan dengan kuantitas (Q), atau TR = P x R.
Dalam pembuatan keputusan manajerial, hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah factor-faktor yang mempengaruhi harga dan kuantitas saling keterkaitan antara factor-faktor tersebut.
Factor-faktor tersebut adalah :Pemilihan product yang dirancang perusahaan, Pengolahannya, Penjualannya, Strategi periklanan yang digunakan, Kebijaksanaan harga yang ditetapkan, Bentuk perekonomian yang dihadapinya, Sifat persaingan yang dihadapi di pasar.
Disisi lain hubungan-hubungan biaya dalam proses produksi suatu produk dari suatu perusahaan juga kompleks. Analisi biaya memerlukan :Penelaahan system-sistem produksi alternative, Pilihan-pilihan teknologi, Kemungkinan input yang digunakan.
Harga factor-faktor produksi berperan penting dalam penentuan biaya, dan oleh karena itu masalah penawaran factor-faktor produksi juga penting untuk dipertimbangkan.Untuk menentukan tindakan yang optimal , maka keputusan berkenaan dengan pemasaran, produksi, dan keuangan harus seperti halnya dengan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan SDM.
Pengambilan keputusan parsial adalah mengendalai penerapannya dalam pembuatan keputusan-keputusan perencanaan yang utama.Optimasi parsial adalah menyarikan kompleksitas dari proses pengambilan keputusan yang terpadu itu dan hanya memusatkan kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas di dalam berbagai departemen dari perusahaan tersebut.
Pengambilan keputusan yang rumit baik dalam optimasi terpadu ataupun parsial terjadi dalam dua tahap. Pertama menyajikan hubungan ekonomi tersebut dalam suatu bentuk yang bisa dianalisis, kedua menerapkan berbagai teknik untuk menentukan penyelesaian yang optimal.



B.      Metode Penyajian Hubungan Ekonomi
Hubungan ekonomi seringkali disajikan dalam bentuk persamaan, table dan grafik. Tetapi jika hubungan nya kompleks maka model persamaan diperlukan agar seseorang bisa menggunakan alat analisis matematis dan simulasi computer dalam memecahkan masalah tersebut.
1.       Model persamaan
Perhatikan hubungan antara jumlah produk yang terjual (Q) dengan penerimaan total (TR). Dengan menggunakan notasi fungsional kita bisa menunjukan hubungan tersebut sebagai berikut :
TR = f(Q)
Persamaan diatas dibaca “ penerimaan total (TR) merupakan fungsi dari jumlah produk yang terjual “Suatu hubungan fungsional yang lebih khusus diberikan oleh persamaan :
TR = P X Q
Diatas P menunjukan harga tiap unit yang terjual dan hubungan antara variable dependen dengan variable independen ditetapkan secara tepat.
TR = Rp 150 X Q
2.       Model Tabel dan Grafik
Model table dan grafik sering digunakan untuk menyajikan hubungan-hubungan ekonomi.
Hubungan Antara TR dengan
Dengan Jumlah Unit yang terjual Q
TR = 150 X Q
Jumlah unit yang terjual
Total Revenue (TR)
1
150
2
300
3
450
4
600
5
750
6
900



Gambar 2.1

C.      Hubungan Antara Nilai Total, Rata-Rata, dan Marginal
Hubungan Antara Nilai Total, Rata-Rata, dan Marginal sangat berguna dalam analisis optimisasi.
Hubungan Marginal adalah perubahan variable dependen dari suatu fungsi yang disebabkan oleh perubahan salah satu variable independen sebesar satu unit.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan nilai dari variabel-variabel independen yang bisa mengoptimalkan fungsi tujuan dari para pembuat keputusan.
1.       Hubungan Nilai Total dengan Marginal
Unit output terjual (Q)
Laba Total
Laba Marginal
Laba Rata-Rata
0
0
-
-
1
19
19
19
2
52
33
26
3
93
41
31
4
136
43
34
5
175
39
35
6
210
35
35
7
217
7
21
8
208
-9
26

Hubungan antara nilai marginal dengan nilai total dalam analisis pengambilan keputusan berperan penting karena jika nilai marginal tersebut positif maka nilai total akan meningkat, dan jika nilai marginal tersebut negative maka nilai total akan menurun.Maksimisasi fungsi laba, atau fungsi apa saja, terjadi pada titik dimana hubungan marginal bergeseser dari positif ke negative.
2.       Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal
Hubungan antara nilai rata-rata dengan marginal juga penting dalam pembuatan keputusan manajerial. Karena nilai marginal menunjukkan perubahan dari nilai total, maka jika nilai marginal tersebut lebih besar dari nilai rata-rata, pasti nilai rata-rata tersebut sedang menaik. Misalnya, jika 10 pekerja rata-rata menghasilkan 200 unit output perhari, dan pekerja ke 11 (tambahan) menghasilkan 250 unit, maka output rata-rata dari npekerja meningkat.
3.       Penggambaran hubungan antara nilai total, marginal dan rata-rata
Slope adalah suatu ukuran kemiringan sebuah garis, dan didefinisikan sebagai tingginya kenaikan (penurunan) per unit sepanjang sumbu horisontal. Slope dari sebuah garis lurus yang melalui titik asal ditentukan dengan pembagian koordinat Y pada setiap titik pada garis tersebut dengan koordinat X yang cocok.
Hubungan geometris antara nilai total, marginal dan rata-rata terlihat pada kurva 2.2b laba total naik dari titik asal menuju titik C. karena garis yang digambarkan bersinggungan dengan kurva laba total menjadi lebih curam jika titik singgung tersebut mendekati titik C, maka laba menaik sampai titik singgung tersebut.
Selain hubungan nilai total rata-rata dan total marginal, hubungan antara nilai marginal dengan rata-rata juga ditunjukan pada gambar 2.2 b. Pada tingkat output yang rendah dimana kurva laba marginal terletak di atas kurva laba rata-rata, maka kurva laba rata-rata sedang menaik. Walaupun laba marginal mencapai titik maksimum pada output Q1 dan kemudian menurun, tapi kurva laba rata-rata terus meningkat sepanjang kurva laba marginal masih di atasnya










Gambar 2.2

4.       Penurunan kurva total dari kurva marginal atau rata-rata
Penurunan laba total dari kurva laba rata-rata (b). Laba total adalah laba rata-rata dikalikan jumlah output. Laba total yang sesuai dengan output Q1, misalnya adalah laba rata-rata (A) dikalaikan output (Q1). Laba total tersebut sama dengan luas bidang segi empat OABQ1.
Hubungan yang sama terjadi antara laba marginal dengan laba total. Secara geometris, laba total tersebut ditunjukan oleh daerah Y sampai kuantitas output yang ditentukan. Tingkat output Q1 laba total sama dengan bidang bawah kurva laba marginal yaitu bidang OCQ1.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Browse